Selasa, 02 September 2008

Gejala Penyakit yang Disebabkan oleh AIDS

Gejala AIDS merupakan hasil dari kondisi yang umumnya tidak akan terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang sehat. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, fungi dan parasit yang dalam keadaan normal bisa dikendalikan oleh elemen sistem kekebalan yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS.[25] HIV mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.

Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik seperti demam, keringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, kelemahan, dan penurunan berat badan.[26][27] Setelah diagnosis AIDS dibuat, rata-rata lama waktu bertahan dengen terapi antiretroviral (2005) diperkirakan lebih dari 5 tahun,[28] tetapi karena perawatan baru terus berkembang dan karena HIV terus berevolusi melawan perawatan, perkiraan waktu bertahan kemungkinan akan terus berubah. Tanpa terapi antiretroviral, kematian umumnya terjadi dalam waktu setahun.[7] Kebanyakan pasien meninggal karena infeksi oportunistik atau kanker yang berhubungan dengan hancurnya sistem kekebalan tubuh.[29]

Laju perkembangan penyakit klinis sangat bervariasi antarorang dan telah terbukti dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kerentanan seseorang terhadap penyakit dan fungsi imun[8][9][12] perawatan kesehatan dan infeksi lain,[7][29] dan juga faktor yang berhubungan dengan galur virus.[14][30][31] Infeksi oportunistik spesifik yang diderita pasien AIDS juga bergantung pada prevalensi terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.

Penyakit paru-paru utama Foto sinar-X paru-paru pada pneumonia yang disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii.


Pneumonia pneumocystis (awalnya diketahui dengan nama pneumonia Pneumocystis carinii, dan masih disingkat sebagai PCP yang sekarang merupakan singkatan dari Pneumocystis pneumonia) jarang dijumpai pada orang yang sehat dan imunokompeten, tetapi umum dijumpai pada orang yang terinfeksi HIV. Penyakit ini disebabkan oleh fungi Pneumocystis jirovecii. Sebelum adanya diagnosis, perawatan, dan profilaksis rutin efektif di negara Barat, penyakit ini umumnya segera menyebabkan kematian. Di negara berkembang, penyakit ini masih merupakan indikasi pertama AIDS pada orang yang belum dites, walaupun umumnya tidak muncul kecuali jika jumlah CD4 kurang dari 200 per µL.[32]

[sunting] Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) merupakan infeksi unik di antara infeksi terkait HIV lainnya karena dapat ditularkan ke orang yang imunokompeten melalui rute respirasi, dapat dengan mudah ditangani setelah diidentifikasi, dapat muncul pada stadium awal HIV, dan dapat dicegah dengan terapi obat. Namun demikian, kekebalan terhadap berbagai obat adalah masalah serius pada penyakit ini. Walaupun insiden penyakit ini telah berkurang akibat penggunaan terapi yang secara langsung diamati dan metode lainnya di negara-negara Barat, tidak demikian yang terjadi di negara berkembang, tempat HIV paling banyak dijumpai. Pada stadium awal infeksi HIV (jumlah CD4 >300 sel per µL), TB muncul sebagai penyakit paru-paru. Pada infeksi HIV belakangan, TB sering muncul dengan penyakit ekstrapulmoner (sistemik). Gejala biasanya bersifat konstitusional dan tidak dibatasi pada satu tempat, sering menyerang sumsum tulang, tulang, saluran kemih dan saluran pencernaan, hati, nodus limfa regional, dan sistem saraf pusat.[33] Selain itu, gejala yang muncul mungkin lebih berkaitan dengan tempat keterlibatan penyakit ekstrapulmoner.

[sunting] Penyakit saluran pencernaan utama

[sunting] Esofagitis

Esofagitis adalah peradangan pada esofagus (tabung berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung). Pada individual yang terinfeksi HIV, hal ini terjadi karena infeksi jamur (kandidiasis) atau virus (herpes simpleks-1 atau sitomegalovirus). Pada kasus yang langka, hal ini dapat disebabkan oleh mikobakteria.[34]

[sunting] Diare kronik yang tidak dapat dijelaskan

Diare kronik yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV terjadi akibat berbagai penyebab, termasuk infeksi bakteri (Salmonella, Shigella, Listeria, Kampilobakter, atau Escherichia coli) serta parasit yang umum dan infeksi oportunistik tidak umum seperti kriptosporidiosis, mikrosporidiosis, kolitis kompleks Mycobacterium avium dan sitomegalovirus (CMV). Pada beberapa kasus, diare adalah efek samping beberapa obat yang digunakan untuk menangani HIV, atau efek samping infeksi HIV, terutama selama infeksi HIV utama. Diare juga dapat menjadi efek samping antibiotik yang digunakan untuk menangani diare akibat bakteri (umum untuk Clostridium difficile). Pada stadium akhir, diare diduga menunjukkan perubahan cara saluran usus menyerap nutrisi dan mungkin merupakan komponen penting pembuangan yang berhubungan dengan HIV.[35]

[sunting] Penyakit saraf utama

[sunting] Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel-satu disebut Toxoplasma gondii. Parasit ini biasanya menginfeksi otak dan menyebabkan toksoplasma ensefalitis, tetapi juga dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada mata dan paru-paru.[36]

[sunting] Leukoensefalopati multifokal progresif

Leukoensefalopati multifokal progresif adalah penyakit demielinasi, yang merupakan penghancuran sedikit demi sedikit selubung mielin yang menutupi akson sel saraf sehingga merusak penghantaran impuls saraf. Hal ini disebabkan oleh virus yang disebut virus JC yang 70% populasinya terdapat dalam bentuk laten, menyebabkan penyakit hanya ketika sistem kekebalan sangat lemah, sebagaimana yang terjadi pada pasien AIDS. Penyakit ini berkembang cepat, biasanya menyebabkan kematian dalam waktu sebulan setelah diagnosis.[37]

[sunting] Kompleks demensia AIDS

Kompleks demensia AIDS adalah ensefalopati metabolik yang disebabkan oleh infeksi HIV dan didorong oleh aktivasi imun makrofag dan mikroglia otak yang terinfeksi HIV yang mengeluarkan neurotoksin.[38] Kerusakan neurologis spesifik tampak sebagai ketidaknormalan kognitif, perilaku, dan motorik yang muncul bertahun-tahun setelah infeksi HIV dan berhubungan dengan rendahnya jumlah sel T CD4+ dan tingginya muatan virus pada plasma. Angka prevalensinya sekitar 10-20% di negara-negara Barat,[39] tetapi hanya 1-2% dari infeksi HIV di India.[40][41] Perbedaan ini mungkin terjadi karena adanya perbedaan subtipe HIV di India.

[sunting] Meningitis kriptokokal

Meningitis kriptokokal adalah infeksi meninges (membran yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang) oleh jamur Cryptococcus neoformans. Hal ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, lelah, mual, dan muntah. Pasien juga mungkin mengalami sawan dan kebingungan, yang jika tidak ditangani dapat mematikan.

[sunting] Kanker yang berhubungan dengan HIV

Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi

Pasien dengan infeksi HIV pada pokoknya meningkatkan insiden beberapa kanker. Hal ini terjadi karena infeksi dengan virus DNA onkogenik, terutama virus Epstein-Barr (EBV), virus herpes penyebab sarkoma Kaposi (KSHV) dan papilomavirus manusia (HPV).[42][43]

[sunting] Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi adalah tumor yang paling umum menyerang pasien yang terinfeksi HIV. Kemunculan tumor ini pada sejumlah pemuda homoseksual tahun 1981 adalah salah satu pertanda pertama wabah AIDS. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari subfamili gammaherpesvirinae, yaitu virus herpes manusia-8 yang juga disebut virus herpes sarkoma Kaposi (KSHV). Penyakit ini sering muncul di kulit dalam bentuk bintik keungu-unguan, tetapi dapat menyerang organ lain, terutama mulut, saluran pencernaan, dan paru-paru.

[sunting] Limfoma

Limfoma sel B tingkat tinggi seperti limfoma Burkitt (Burkitt's lymphoma), Burkitt's-like lymphoma, diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL), dan limfoma sistem saraf pusat primer muncul lebih sering pada pasien yang terinfeksi HIV. Kanker ini seringkali mengakibatkan prognosis yang buruk. Pada beberapa kasus, limfoma ini merupakan tanda utama AIDS. Limfoma ini sebagian besar disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV) atau KSHV.

[sunting] Kanker leher rahim

Kanker leher rahim pada wanita yang terkena HIV dianggap tanda utama AIDS. Kanker ini disebabkan oleh papilomavirus manusia (HPV).

[sunting] Tumor lainnya

Pasien yang terinfeksi HIV juga dapat terkena tumor lainnya, seperti limfoma Hodgkin, karsinoma anal, dan karsinoma usus besar. Namun demikian, insiden dari banyak tumor yang umum, seperti kanker payudara atau kanker usus besar tidak meningkat pada pasien terinfeksi HIV. Di daerah tempat HAART banyak digunakan untuk menangani AIDS, insiden berbagai kanker yang berhubungan dengan AIDS menurun, tetapi seiring dengan itu kanker secara keseluruhan menjadi penyebab kematian paling umum pada pasien yang terinfeksi HIV.[44]

[sunting] Infeksi oportunistik lainnya

Pasien AIDS biasanya menderita infeksi oportunistik dengan gejala tidak spesifik, terutama demam ringan dan kehilangan berat badan. Infeksi oportunistik ini termasuk infeksi Mycobacterium avium-intracellulare dan sitomegalovirus. Sitomegalovirus dapat menyebabkan kolitis, seperti yang dijelaskan di atas, dan retinitis sitomegalovirus dapat menyebabkan kebutaan. Penisiliosis yang disebabkan oleh Penicillium marneffei kini adalah infeksi oportunistik ketiga paling umum (setelah tuberkulosis dan kriptokokosis) pada orang yang positif HIV di daerah endemik Asia Tenggara.[45]

[sunting] Kemunculan gejala

Media massa melaporkan munculnya gejala spesifik di antara pasien AIDS yang sedang dalam perawatan.

[sunting] Sarkoma Kaposi pada pasien AIDS

Dokter San Francisco melaporkan Sarkoma Kaposi pada laki-laki homoseksual. Kelima belas pasien tersebut adalah orang yang selamat dari HIV dalam jangka panjang yang infeksi HIV-nya dikendalikan dengan obat antiviral. Tidak satupun pasien tersebut yang tampak berisiko tinggi. Kasus baru tidak agresif, invasif atau mematikan seperti HIV yang tidak dapat dikontrol pada tahun 1980-an. Lesi tidak terlihat, sulit untuk ditangani, dan menimbulkan pertanyaan tentang respons kekebalan pasien HIV yang menua.[46]

Minggu, 17 Agustus 2008

Saatnya Remaja Berpikir Dewasa


Tidak banyak yang tahu apabila tanggal 12 agustus sejak 6 tahun lalu diperingati sebagai hari remaja sedunia. Hari remaja sedunia merupakan implementasi dari kepedulian remaja dunia terhadap masalah global. Ketika mulai diperingati tahun 2001 lalu, tema utama yang didengungkan adalah kesehatan dan pengangguran. Sungguh luarbiasa, mengingat kebanyakan dari remaja biasanya egois dan hanya bisa hura-hura.

Tahun selanjutnya tema yang diusung sedikit berbeda, namun tetap mengangkat isu yang jarang dibahas oleh remaja kebanyakan, yaitu now and the future, peringatan tahun 2002 dimulai dengan petisi bahwa remaja haruslah mempunyai pemikiran untuk terus berkembang dan maju. Tahun 2003 tema yang diusung adalah remaja dan bagaimana cara untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan produktif untuk setiap remaja dimasa depan. Karena remaja haruslah memiliki harapan atas sebuah pekerjaan yang bisa menghidupi mereka dimasa depan. Sehingga tidak lagi menjadi beban bagi masyarakat.

Tahun 2004 hari remaja sedunia mengangkat tema masyarakat antar generasi. Tema ini dipilih karena PBB ingin menekanakan akan pentingnya solidaritas atau kesetiakawanan dan mempererat ikatan dalam keluarga serta masyarakat luas. Karena diperkirakan ketergantungan remaja akan keluarga dan masyarakat akan meningkat.

Jika kita lihat tidak semua pengaruh barat adalah jelek, sebuah ide dan pemikiran brilian ini sungguh harus kita tiru dan terapkan dalam hidup kita sebagai remaja. Sadar atau tidak kebanyakan kita, mahasiswa merasa sebagai individu dewasa yang kadang pola pikirnya tidak lebih dari seorang anak TK. Hedonisme, pacaran, wacana kosong tanpa implementasi nyata dan puluhan korban mode. Bukan sok bersih, bukan sok suci namun itu kenyataan yang mesti kita pikirkan. Kebanyakan dari kita mahasiswa beranggapan bahwa kita adalah orang dewasa dan bukan remaja lagi. Tapi lihatlah mereka kaum remaja dunia yang sudah jauh melangkah didepan untuk melakukan perubahan besar dalam hisup mereka. Remaja dunia telah mulai berpikir tentang masalah global, masalah bersama yang tidak hanya menjadi masalah orang dewasa. Kedewasaan berpikir remaja itulah yang mesti kita contoh dan mulai terapkan

Seperti tahun 2005 hari remaja sedunia mengangkat tema WPAY +10 (World Programs of Action for Youth) and making commitment mater. Disini kepedulian remaja ditantang, dimana akan dibuat sebuah program kepedulian remaja terhadap masalah sekitar dan evaluasi setiap 10 tahun. Disini kita melihat, bahwa remaja dunia sudah mulai mengenal dan menerapkan (need for achievement) dalam hidup mereka. Sedang kita mahasiswa yang katanya sudah dewasa pernah melakukan apa? Hedon?.

Remaja menurut dr. Astrid Wiratna1 adalah individu yang mengalami transisi antara masa anak dan masa dewasa, berusia kurang lebih 12-23 tahun, memiliki perubahan emosi, fungsi seksual, perubahan harapoan lingkungan dan perubahan nilai. Dan cirri utamanya adalah tidak realistic dan selalu berpikir utopis. Menurutnya masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap berbagai masalah. Remaja yang cenderung memiliki rasa ingin tahu sangat besar, membuat mereka rentan terhadap segala perubahan dan pengaruh buruk dari lingkungan sekitar. Teman sebaya yang sangat dominant terhadap perilaku dan gaya hidup, hasrat seksual yang mulai tumbuh dan seringkali tidak terkendali.

Salah satu permasalahan yang sering menghinggapi remaja dan mahasiswa kebanyakan adalah masalah seputar pendidikan seks. Seksualitas dianggap merupakan ranah private khusus orang dewasa dan remaja tidak berhak tahu. Padahal pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar mereka tidak keliru dalam mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Sehingga masalah freeseks bisa ditekan semaksimal mungkin.

Remaja, disadari atau tidak memiliki keingintahuan yang besar. Hal ini merupakan akibat dari proses pubertas mereka. Keinginan untuk diakui, berkreasi, dan bereksistensi. Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri.2

Salah satu bukti nyata yang telah dilakukan oleh remaja sedunia, dalam usaha mereka mengenai kepedulian terhadap masalah dunia adalah tema tahun 2006 yaitu stand up against poverty. Sebuah tema yang diangkat sebagai bukti kpedulian mereka kaum remaja terhadap kemiskinan global, tema tahun itu diangkat dengan harapan bahwa remaja dapat melihat dan ikut berpartisipasi dalam melakukan suatu perubahan ditengah kehidupan masyarakat terutama untuk memerangi kemiskinan di lingkungan sekitar mereka. Nah, sudahkah kita mahasiswa yang mengaku sudah dewasa melakukan sebuah aksi nyata seperti mereka “adik remaja”? atau masih berkutat pada wacana tiada akhir dan terus demo tanpa arah dan tujuan yang jelas? Maaf bukan sok hebat dan sok ngatur, tapi alangkah baiknya mulai berusaha dengan tindakan kecil tapi nyata dibandingkan sebuah pemikiran dan wacana yang hanya akan membuat badan dan tubuh kita capek.

Tema international tahun ini adalah “ be seen, be heard : youth participation development ”.tema ini diambil bertujuan untuk menunjukan eksistensi remaja dalam kepedulian dan kemampuan mereka terhadap masalah global. Tema ini juga diambil dengan tujuan bahwa remaja memiliki hak untuk dilihat, didengar dan diakui. remaja harus berpartisipasi aktif terlibat dalam pembangunan, terutama sebagai bagian yang aktif untuk mengatasi sumber masalah yang memberikan dampak buruk bagi kehidupan remaja itu sendiri.
Dengan turut sertanya remaja dalam proses pembangunan diharapkan mereka tidak canggung lagi dan kaget melihat segala permasalahan di masa depan. Hal inilah yang belum pernah atau bahkan di sepelekan di Indonesia. Remaja selalu dianggap sebagai subjek yang tidak tahu apa-apa dan belum waktunya mikir yang “berat-berat”. Sehingga saat mereka masuk kedalam masa awal kedewasaan mereka menjadi kaget dan tidak bisa bertahan melawan kerasnya hidup.

Maka lewat hari remaja sedunia tanggal 12 agustus kemarin kita jadikan sebagai toggak bersejarah dalam hidup kita dan memulai hari baru dengan semangat perubahan. Dan jika kita mau, mulai ajak teman-teman dan orang yang kita sayangi untuk berevolusi menjadi remaja yang siap menghadapai perubahan. Siap?

Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di lingkungannya hingga waktu tertentu. Seiring dengan berlalunya waktu dan perkembangan selanjutnya, seorang anak perlahan-lahan akan belajar untuk mandiri. Tidak mudah memang, namun jika proses ini tidak pernah mau dimulai, lantas kapan bangsa ini mau jadi bangsa yang maju dan mandiri? Jika remajanya hanya bisa minta kiriman uang atau bergantung pada pacar untuk membeli nasi bungkus?

Kemandirian dan perubahan menuju kedewasaan merupakan suatu proses alamiah yang dialami oleh semua makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Kemandirian dalam konteks individu tentu memiliki aspek yang lebih luas dari sekedar aspek fisik. Sedangkan menjadi dewasa hanya bisa diukur melalui banyaknya pengalam hidup yang pernah kita alami. Selama masa remaja, tuntutan terhadap kemandirian ini sangat besar dan jika tidak direspon secara tepat bisa saja menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi perkembangan psikologis sang remaja di masa mendatang.3

Rabu, 13 Agustus 2008

WELCOME To My BLOG


Semarang merupakan kota terpanas di Jawa Tengah. Betapa tidak, karena letaknya yang dekat dengan pantai dan wilayah Semarang sebagian besar merupakan dataran rendah, kecuali untuk Semarang bagian atas.

Semarang merupakan kota perjuangan. Di sini pernah terjadi pertempuran hebat selama 5 hari. tepatnya di daerah Tugu Muda. Di sana terjadi pertempuran antara rakyat Semarang dengan Pasukan Kempetai.

Itu adalah sejarah singkat kotaku. Selamat menikmati blog ku.